Resensi Buku
Judul
: Pola Pendidikan Anak Autis; Aktivitas Pembelajaran di Sekolah
Autis Fajar
Nugraha
No.ISBN
: 979-15986-0-6
Penulis
: Setiati Widihastuti, SH., M.Hum.
Penerbit
: Fajar Nugraha Autism Center FNAC Press
Jumlah halaman : 118
Tanggal Terbit : Maret 2007 (cetakan ke-1)
Dalam
buku berjudul “Pola Pendidikan Anak Autis” kita diajak untuk mengenal lebih
dekat tentang autisme. Autisme merupakan ganguan yang umumnya dialami pada masa
kanak-kanak. Ditemukan oleh Kanner tahun 1943, beliau mendeskripsikan autisme
sebagai ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, ganguan berbahasa
yang ditunjukkan dengan penguasaan yang tertunda, echolalia, mutest, pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain
yang repetitive dan stereotype, rute ingatan yang kuat dan
keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkungannya.
Secara
umum anak yang mengalami ganguan autisme akan menunjukkan gejala yaitu kurang
respon terhadap orang lain, mengalami kendala berat dalam berkomunikasi, dan
memunculkan respon aneh terhadap berbagai aspek lingkungan disekitarnya yang
berkembang pada 30 bulan pertama dari masa kelahiran anak. Selain itu, anak
penyandang autis juga memiliki masalah dalam komunikasi verbal maupun non
verbal, interaksi sosial, ganguan sensoris, pola bermain, ganguan pada
perilaku,serta ganguan emosi.
Faktor
penyebab autisme yaitu adanya kelainan pada struktur sel otak anak, yaitu
gangguan pertumbuhan sel otak pada saat kehamilan trimester pertama. Berbagai
hal yang dapat menghambat pertumbuhan sel otak, misalnya virus, jamur,
oksigenasi (pendarahan), keracunan makanan, atau inhalasi, dan lainnya. Selain
itu, faktor genetika juga memegang peranan pada terjadinya autisme.
Mendeteksi
dini gangguan autisme dapat dilakukan sendiri oleh para orang tua yaitu dengan
membandingkan perilaku anaknya dengan anak tetangga atau saudara yang usianya
sebaya. Apabila gangguan autisme dapat dideteksi sebelum berusia 2 tahun maka
penanganan dapat segera dilakukan dan hasilnya akan maksimal.
Keberhasilan
proses pendidikan serta terapi bagi anak autis dipengaruhi banyak faktor,
antara lain: usia anak waktu mulai dididik dan diterapi, berat ringannya
derajat autisnya, metode yang dipilih, usia anak saat didiagnosis dan usia
dimulainya terapi, tingkat kemampuan berbicara dan berbahasa, tingkat
kecerdasan IQ, serta tingkat kesehatan dan kestabilan emosi anak. Tujuan dari
pendidikan yaitu mengajarkan berbagai keterampilan untuk membantu anak mengejar
ketertinggalan dalam perkembangannya, mencapai kemandirian, dan menjalani hidup
dengan baik.
Pendidikan
dan pembelajaran di Sekolah Khusus Autistik Fajar Nugraha berorientasi dan
bertujuan membantu anak autis agar mampu bersosialisai dan beradaptasi dengan
lingkungan hal ini dilakukan dengan cara menyapa dan memberi salam,
berjalan-jalan di sekeliling lingkungan luar sekolah, makan dan bermain
bersama, kegiatan berenang, terapi musik, serta melakukan kegiatan yang lebih
kompleks. Selain itu juga berorientasi dan bertujuan untuk melatih fungsi
bahasa dan berkomunikasi, memperbaiki dan mengatasi masalah perilaku, serta
melatih kemandirian. Sedangkan, proses pendidikan dan pembelajaran bagi anak
autis diselenggarakan dalam 5 tahap, yaitu tahap diagnosis, tahap observasi,
tahap penyusunan dan pelaksanaan program pembelajaran, tahap evaluasi :
evaluasi kasus dan semester, tahap follow
up.
Operasional
pendidikan dan terapi di Sekolah Khusus Autistik Fajar Nugraha dilaksanakan
dengan terstuktur baik dalam hal ruang, kegiatan dan waktu, terpola,
terprogram, konsisten, serta kontinyu. Sedangkan, kurikulum bagi anak autis
dapat dipilih, dimodifikasi, dan dikembangkan oleh masing-masing guru dengan
mempertimbangkan kemampuan dan ketidakmampuan anak dengan cara memadukan 4
program kemampuan dasar, yaitu: kemampuan dasar kognitif, kemampuan dasar
bahasa, kemampuan dasar bina diri, serta kemampuan sensomotorik. Beberapa hal
yang dapat menghambat proses belajar mengajar menurut Sekolah Khusus Autistik
Fajar Nugraha, yaitu masalah perilaku anak, masalah emosi, masalah perhatian,
masalah kesehatan, serta masalah orang tua.
Jumlah
penyangdang autisme setiap tahunnya bertambah namun, hal ini tidak diiringi
dengan meningkatnya kesadaran serta sikap peduli dari orang tua, masyarakat,
dan pemerintah. Rendahnya kepedulian terhadap autisme disebabkan oleh minimnya
pengetahuan tentang autisme.
Kelebihan:
Buku ini ditulis
dengan mengunakan kosa kata yang mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, buku
ini juga dilengkapi dengan berbagai gambar kegiatan pembelajaran yang dilakukan
di Sekolah Khusus Autis Fajar Nugraha sehingga memudahkan pembaca untuk lebih
mengetahuai bagaimana cara pembelajaran dan pendidikan bagi anak autis. Buku
ini juga dilengkapi dengan lagu-lagu yang ada di Sekolah Khusus Autis Fajar Nugraha.
Kekurangan:
Gambar ilustrasi
yang terdapat dalam buku ini masih hitam putih sehingga kurang menarik.
Komentar
Posting Komentar